Pendiam, Pemalu, Ewuh pekewuh dan Terkesan Cuek, Itu semua adalah sifat dari seorang introvert. Introvert adalah sebuah sosok unik yang memiliki cara pandang sendiri saat menilai sesuatu, mereka lebih "dalam" memahami sebuah kejadian. Tapi sosoknya yang minoritas ini, kadang di anggap aneh orang lingkungan. Dan bahkan ada beberapa introvert yang gak nyaman dengan sifatnya sendiri.
Setelah aku baca beberapa buku dan web tentang seputar dunia Introvert.
kemudian ku putuskan "Aku adalah seorang introvert.."
Dan ini adalah ciri-ciri introvert yg persis dg sifatku : (kutip dr jurnal Marti Laney, Psy.D)
1 . Saya tidak suka bicara.
Ini tidak benar. Introvert hanyalah tidak berbicara
kecuali mereka memang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka membenci
basa-basi. Tapi, jika seorang introvert sedang berbicara tentang sesuatu
yang mereka minati, mereka tidak akan berhenti bicara sampai
berhari-hari.
2 Saya pemalu.
Rasa malu tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang
Introvert. Introvert bukan berarti takut orang. Apa yang mereka butuhkan
adalah sebuah alasan untuk berinteraksi. Mereka tidak berinteraksi demi
interaksi sosial. Jika Anda ingin berbicara dengan Introvert, berbicara
saja. Tidak perlu mengkhawatirkan kesopnan.
Introvert sering tidak melihat alasan perlunya untuk
berbasa-basi sosial. Mereka ingin semua orang menjadi riil dan jujur.
Sayangnya, hal ini tidak diterima di kebanyakan situasi, sehingga
introvert merasakan banyak tekanan untuk menyesuaikan diri, dan bagi
mereka ini melelahkan.
4. Saya tidak menyukai orang.
Sebaliknya, introvert sangat menghargai sedikit teman
yang mereka miliki. Mereka bisa menghitung teman-teman dekat mereka
dengan satu tangan. Jika Anda cukup beruntung untuk dianggap teman oleh
seorang introvert, Anda mungkin telah memiliki sekutu setia seumur
hidup. Sekali Anda telah mendapatkan rasa hormat mereka, keberadaan Anda
sangat diterima.
5. Saya tidak suka pergi ke tempat umum.
Omong kosong. Introvert hanya tidak ingin pergi keluar di
depan umum UNTUK WAKTU YANG LAMA. Mereka juga ingin menghindari
komplikasi yang terlibat dalam kegiatan publik. Mereka mengambil data
dan situasi dengan sangat cepat, dan sebagai hasilnya, mereka tidak
perlu berada di sana untuk waktu yang lama untuk mehamami kegiatan
publik yang tengah berlangsung. Lalu mereka siap untuk pulang, mengisi
ulang energi, dan memproses semua pengalamannya tadi. Faktanya, isi
ulang energi adalah mutlak penting untuk introvert.
6 . Saya selalu ingin sendirian.
Introvert sangat nyaman dengan pikiran mereka sendiri.
Mereka banyak berpikir. Mereka melamun. Mereka senang memiliki masalah
untuk dikerjakan dan teka-teki untuk dipecahkan. Tapi mereka juga bisa
merasa luar biasa kesepian jika mereka tidak memiliki siapapun untuk
berbagi pencapaian mereka. Mereka menginginkan hubungan yang otentik dan
tulus dengan SATU ORANG pada satu waktu.
Introvert sering individualis. Mereka tidak mengikuti
orang banyak. Mereka akan lebih suka dihargai karena cara-cara unik
hidup mereka. Mereka berpikir berdasarkan standar diri mereka sendiri
dan karena itu, mereka sering menantang kebiasaan. Mereka tidak membuat
keputusan berdasarkan pada apa yang sedang populer atau trendi.
8. Saya culun terasing.
Introvert adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke
dalam, memberi perhatian lebih pada pikiran dan emosinya. Ini bukan
berarti bahwa mereka tidak mampu memberi perhatian pada apa yang terjadi
di sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka terasa jauh lebih
merangsang dan bermanfaat bagi mereka.
9. Saya tidak tahu bagaimana bersantai dan bersenang-senang.
Introvert biasanya merasa rileks di rumah atau di alam,
bukan di tempat umum yang penuh kesibukan. Introvert bukan pencari
sensasi dan pecandu adrenalin. Jika ada terlalu banyak pembicaraan dan
kebisingan terjadi, mereka melemah. Otak mereka terlalu sensitif
terhadap neurotransmitter yang disebut Dopamine. Introvert dan
ekstrovert memiliki perbedaan jalur syaraf yang dominan. Cari saja
sendiri tentang perbedaan jalur syaraf ini.
10. Kadang refleks bisa menjadi ekstrovert.
Sebuah dunia tanpa introvert akan menjadi dunia dengan
sedikit ilmuwan, musisi, seniman, penyair, pembuat film, dokter,
matematikawan, penulis, dan filsuf. Meski demikian, masih ada banyak
teknik yang dapat dipelajari orang ekstrovert untuk berinteraksi dengan
introvert. (Ya, aku sengaja membalik posisi introvert dan extrovert
untuk menunjukkan kepada Anda betapa biasnya masyarakat kita.) Introvert
tidak bisa “memperbaiki diri” dan pantas dihormati untuk temperamen
alami mereka dan juga kontribusinya bagi umat manusia. Bahkan, satu
penelitian (Silverman, 1986) menunjukkan bahwa peningkatan persentase
introvert di antara manusia berbanding lurus dengan IQ (rata-rata
manusia)
Lhah masalahnya Sifatku ini aku rasa begitu mengganggu akhir-akhir ini. Karena aku harus bekerja di lingkungan orang Ekstrovert. Kebalikan seorang introvert, Ektrovert lebih suka berbicara ngalur ngidul sehingga pembicaraan menjadi meriah dan menarik.
Bekerja di lingkungan ini rasanya ingin membuat aku teriak...Ahhh..ahhhhhhh...ahhhh
Coba kamu pikir, ketika teman-teman kamu berbicara dengan penuh menyakinkan sehingga membuat suasana membahana bahagia, kemudian mereka memberikan sedikit umpan balik agar kita berbicara..dan jawaban kita hanya singkat saja..huft..rasanya terkesan garing..kriikk..kriikk..
Jujur.. Aku ini ingin bicara banyak seperti kalian.. tapi yang ku rasa ewuh pekewuh, takut salah dalam bicara membuat aku gugup untuk mengungkapakan apa yang ada dalam benakku.. Yang bisa ku lakukan hanya menganalisa dan memperhatikan keadaan.
Terkesan seperti Individual dan anti sosial aku menjelma menjadi bahan sindiran bagi sekitar. Karena di antara teman-temanku yang begitu banyak, hanya segelintir teman yang nyaman berbicara denganku.. Dan mereka juga sesama introvert.
"Ya Alloh
I just wanna be ekstrovert
Seperti msa sd dan smp . Aneh knpa sjak sma ku mlh jd introvert gni. "
Aku baru sadar ternyata aku dulu sempet bisa menjadi seorang Ekstrovert. Tepatnya saat aku masuk SD dan SMP. Walaupun sifat introvert ku juga ada.. Tapi saat ini minimal aku bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Baik dalam pergaulan ataupun prestasi. I forgot that I was an extrovert before because of some incident, I turned into an introvert. Dan tepatnya adalah masa SMA.. Aku benar-benar total menjadi seorang introvert yang sibuk dalam dimensi dunianya sendiri..